Benarkah Kopi dari Dataran Tinggi Lebih Enak?

Orang bilang: “Kopi gunung itu istimewa.” Tapi kenapa? Ini bukan sekadar mitos, tapi sains dan seni yang disebut “Terroir” – kombinasi unik dari alam suatu tempat yang membentuk karakter kopi.

☁️ Pematangan Biji Lebih Lambat
Di suhu sejuk dataran tinggi (>1000 mdpl), proses pematangan buah kopi lebih lambat. Ini memberikan waktu lebih banyak untuk perkembangan gula dan senyawa rasa kompleks dalam biji.

🌋 Tanah Vulkanik Kaya Nutrisi
Tanah vulkanik mengandung mineral alami yang kaya akan nutrisi penting untuk pertumbuhan kopi, menghasilkan biji yang lebih padat dan sehat.

🌦️ Mikroklimat yang Unik
Kombinasi curah hujan, suhu malam yang dingin, kabut, dan angin membentuk karakter rasa yang khas dan tidak bisa ditiru di tempat lain.

💡 Fakta Unik: Kopi Gayo (Indonesia), Ethiopia, dan Kolombia adalah contoh sempurna “terroir” ini. Di dataran tinggi Gayo, ketinggian 1200-1600 mdpl menghasilkan kopi dengan kompleksitas rasa yang luar biasa!

❓ Jadi, pertanyaannya: ketinggian benar-benar memengaruhi rasa? Jawabannya: iya, sangat! Tapi ketinggian adalah salah satu faktor saja.

Sumber Referensi:

  1. Specialty Coffee Association. “The Coffee Roaster’s Handbook”
  2. Illy, A. & Viani, R. (2005). “Espresso Coffee: The Science of Quality”
  3. Bote, A.D. & Struik, P.C. (2020). “The Effects of Altitude on Coffee Quality”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top