Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Rasa Kopi

xr:d:DAFiMxJ523c:9,j:46615935049,t:23050705

Rasa kopi bukan hanya soal varietas, tapi lingkungan di mana ia tumbuh. Inilah yang disebut “Terroir” – jejak alam yang tercetak dalam setiap biji kopi

🌱 Jenis Tanah
Tanah vulkanik kaya mineral seperti potassium dan nitrogen mendukung kompleksitas rasa, sementara tanah non-vulkanik cenderung menghasilkan profil rasa yang lebih sederhana.

🌤️ Pola Iklim
Suhu ideal 18-22°C untuk Arabica, dengan kelembapan 70-80% dan sinar matahari yang cukup membentuk profil aroma alami biji kopi.

💧 Pola Curah Hujan
Pola hujan yang teratur (1500-2500 mm/tahun) crucial untuk pertumbuhan. Terlalu banyak hujan (>3000 mm) memicu jamur, terlalu sedikit (<1000 mm) membuat biji stres dan meningkatkan rasa pahit.

🌬️ Angin & Ketinggian
Angin membantu memperkuat struktur pohon dan mengatur kelembapan. Kombinasi dengan ketinggian menciptakan mikroklimat unik yang mempengaruhi densitas biji.

💡 Fakta Unik: Di Ethiopia, kopi dari desa Yirgacheffe memiliki aroma jeruk nipis dan floral yang menyegarkan, sementara kopi dari Sidamo yang berjarak 100 km memiliki karakter cokelat dan kacang yang lebih dominan!

❓ Jadi, pertanyaannya: Setelah tahu faktor-faktor lingkungan ini, apa dampaknya terhadap harga segelas kopi?

Sumber Referensi:

  1. International Coffee Organization. “Coffee Development Report” – https://www.ico.org/
  2. Specialty Coffee Association. “The Craft of Coffee: From Bean to Business”
  3. Vaast, P. et al. (2006). “Fruit Quality and Mineral Nutrition of Coffee”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top